TfCpTfA9GfMpTfG9GSYiGUdoBA==

Kasus Money Politik?? Menghindar!!!!😱 Oknum Kasubag Bawaslu Bantul Diduga Alergi Dengan Kamera Wartawan


RadarNet.co.id, Bantul - Salah satu pegawai di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantul bersama seorang stafnya menghindar dan bahkan menolak dikonfirmasi saat beberapa awak media mendatangi Kantor Bawaslu Bantul di Jalan Parangtritisr Km.11, Dukuh, Sabdodadi, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu Tanggal 8 Mei 2024.

Kejadian bermula saat 3 awak media yang terdiri dari MNNews, Radar.net dan Tribuncakranews.com datang ke Kantor Bawaslu Bantul sekira Pukul 12.45 WIB dalam rangka mendampingi warga Kapanewon Dlingo bernama Sumardi dan warga Kapanewon Imogiri bernama Panuntun yang akan menanyakan perihal tindak lanjut Bawaslu dengan bukti tambahan yang sudah disampaikan ke Bawaslu pada 23 April 2024 yang lalu, bukti tambahan tersebut adalah surat pernyataan dari 2 orang kader dan 5 orang pemilih yang menyatakan telah menerima dan atau membagikan uang dari Caleg menang Partai Golkar dari Dapil 3 Bantul.

Seperti yang disampaikan Sumardi jika sejak awal dirinya bertanya ke Kasubag Rahmat sudah mendapat tanggapan dengan nada tinggi, padahal Sumardi mengaku jika dirinya mengejar informasi perihal tindakan Bawaslu terkait kasus dugaan money politik di Dapil 3 Bantul yang belum diketahuinya.

"Saya tadi bertanya ke Pak Rahmat perihal tindakan yang sudah dilakukan Bawaslu, namung beliau menjawab dengan nada tinggi, padahal saya mengejar informasi itu karena benar benar belum tahu," ungkap Sumardi kepada awak media sesaat setelah keluar dari Kantor Bawaslu Bantul.





Sumardi juga menjelaskan jika Kasubag Rahmat tidak berkenan saat awak media merekam obrolan mereka, bahkan salah satu staf perempuan di Bawaslu Bantul tersebut juga menolak saat mau ditanya dan berlari menjauh untuk menghindari kamera wartawan.

"Itu tadi Pak Rahmat keberatan kalau obrolannya bersama saya dan teman wartawan direkam, bahkan mbak e staf dibawaslu menolak dan menghindari kamera wartawan," jelas Sumardi lanjut.

Dalam kesempatan tersebut Sumardi sangat menyayangkan respon atau tanggapan oleh Kasubag Bawaslu Bantul maupun stafnya yang terkesan alergi dengan kamera wartawan, semestinya seorang pejabat publik itu saat dikonfirmasi mampu memberikan atau menyuguhkan informasi seluas luasnya sehingga masyarakat merasa puas dengan pelayanan.

Sebelumnya, awak media telah mewawancarai langsung 2 orang warga Kapanewon Dlingo dengan inisial MR dan MP yang mengaku menjadi kader dari Caleg menang Partai Golkar Dapil 3 Bantul dengan inisial SRA. MR mengaku jika dirinya saat sebelum pemilihan umum 14 Februari 2024 lalu menerima uang melalui tranfer bank dari SRA sejumlah 135 juta, namung SRA mentransfer uang tersebut lewat orang lain, dan MR sendiri telah mempersiapkan 3 rekening milik saudaranya untuk menerima tranferan yang dari SRA. Dan uang sejumlah 135 juta langsung abis dibagikan ke 700 orang calon pemilih. MR juga menyebut jika yang ditranfer langsung oleh SRA ke rekening MR hanya sejumlah 1 juta rupiah, itupun tidak untuk dibagi ke warga.

Sementara MP secara detail menerangkan kepada awak media jika dirinya menerima uang dari SRA sejumlah kurang lebih 57 juta rupiah, dan uang tersebut juga habis dibagikan warga masyarakat dengan tujuan mau memilih SRA saat kontestasi Pileg 14 Februari 2024 yang lalu. Tunggu investigasi lanjut awak media yang akan terus mengawal kasus dugaan money politik tersebut.

Komentar0

Type above and press Enter to search.