Gunung Kidul, Radarnet.co.id | Rabu, 9 April 2025 - Astono salah satu pengangsu yang berhasil tertangkap Polsek Playen Gunung Kidul, atas informasi dari tim media. Dia mengatakan dari hasil tanya jawab dengan awak media, mengatakan beberapa SPBU di daerah Gunung Kidul tidak pernah memperhatikan plat nomor mobil yang penting ada barcode. Karena Astono ternyata memiliki barcode berjumlah 7 dengan berbeda plat nomor, akan tetapi jika dia menggunakan barcode tidak perlu mengganti plat nomor mobilnya. Dia juga mengatakan bahwa petugas operator SPBU mengetahui bahwa dia mengangsu tetapi tetap saja mau mengisi BBM jenis Pertalite. Serta pihak Polres Gunung Kidul juga mengetahui aktifitas pengangsuan itu, hanya pihak polres berpesan bila ada media dan lembaga untuk dapat di selesai sendiri.
Hasil tanya jawab yang sempat terekam tim media, dia mengatakan bahwa SPBU Playen, SPBU Gading dan SPBU Patuk adalah tempat mereka mengangsu. Astono mengatakan jumlah pengangsu yang bergabung dalam satu arisan berjumlah 11 orang. Astono juga mengakui bahwa pertalite yang dia ambil untuk di jual kembali di Pertamini miliknya.
Kami tim media berharap kepada Bapak Kapolsek Playen untuk dapat mengungkap semua mafia pengangsu BBM pertalite yang ada di daerah Playen Gunung Kidul. Menurut informasi yang kami dapat pernah juga kedapatan pengangsu yang di tangkap oleh Polres Gunungkidul tetapi akhirnya di lepas. Kami berharap agar bapak Kapolsek Playen dapat tegak lurus dalam penegakan hukum. Dikarenakan kami mendengar informasi tidak dilakukannya penahanan terhadap Astono terduga pelaku pengangsu. Agar para gerombolan pengangsu yang mungkin berjumlah lebih dari 10 orang dapat efek jera dan tidak lagi memperkaya diri dengan keuntungan subsidi dari pemerintah.
Karena selain melanggar aturan penyalahgunaan BBM bersubsidi dan dugaan pelanggaran UU perlindungan konsumen no 8 tahun 1999 dengan ancaman hukuman 5 tahun denda 1 milyar. Dan sanksi pidana untuk penyalahgunaan BBM adalah penjara paling lama 6 tahun dan denda 60 milyar.
Dan juga merugikan masyarakat yang benar² membutuhkan BBM subsidi jenis pertalite. (J&R)
Komentar0