TfCpTfA9GfMpTfG9GSYiGUdoBA==

Diduga Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Nambangan Seloharjo Pundong Dituntut Mundur Oleh Warga


Bantul, Radarnet.co.id | Warga masyarakat Padukuhan Nambangan Kalurahan Seloharjo Kapanewon Pundong Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta merasa geram dengan ulah oknum dukuh mereka dengan inisial As(32) yang diduga telah berselingkuh dengan salah satu warganya sendiri yang notabene istri sah dari salah satu ketua RT di wilayah Padukuhan Nambangan. Tokoh masyarakat serta warga menuntut Dukuh As untuk mundur dari jabatan dukuh karena menurut mereka sudah tidak pantas menjadi pemimpin. Mendapat informasi adanya skandal dugaan perselingkuhan oknum dukuh tersebut, tim media menemui beberapa tokoh masyarakat serta warga Padukuhan Nambangan guna memastikan kebenaran informasi tersebut dan sebagai bentuk tugas kontrol sosial.  Selasa (08/04/2025)


Salah satu warga RT 01 Padukuhan Nambangan yang enggan disebut namanya saat ditemui tim media didekat rumahnya dengan tegas menyebut jika kabar adanya skandal dugaan perselingkuhan oknum dukuh nambahan itu benar adanya, bahkan warga menerangkan jika perempuan yang diselingkuhi oknum dukuh tersebut adalah istri ketua RT 01.


"Memang benar dukuh kami selingkuh dengan warganya, saya lho pernah lihat pak dukuh nganter pulang selingkuhannya sampai depan rumahnya jam 11 malam, itu yang perempuan kan istrine ketua RT saya," sebut warga.


Selanjutnya tim menemui beberapa tokoh masyarakat Padukuhan Nambangan, dari tokoh masyarakat memberikan keterangan dengan detail dari awal warga curiga hingga akhir saat warga mengadu ke Lurah maupun ke Kapanewon.


"Itu benar mas, walau kami tidak punya bukti langsung atau tangkap tangan langsung, namun dari rentetan kejadian dan hasil investigasi beberapa warga masyarakat diduga kuat dukuh kami sudah berselingkuh dengan saudari F (inisial) yang merupakan istri sah Ketua RT 01 Padukuhan Nambangan," ungkap tokoh masyarakat yang rumahnya di wilayah RT 02.


"Kami sudah mendatangi losmen tempat pak dukuh sering ngamar dengan F, dan dari keterangan karyawan losmen tersebut memang benar dukuh kami dalam seminggu bisa 2 atau 3 kali masuk kamar losmen dengan F, dan itu sudah berlangsung lama," imbuhnya.


"Kami bersama warga dan tokoh masyarakat lainnya sudah mengadu ke Lurah Seloharjo, namun Lurah menjawab jika kami harus punya bukti valid yaitu tangkap tangan langsung saat dukuh dan F di dalam kamar. Bahkan kami juga mengadu Panewu Pundong dan ke Inspektorat Bantul, namun dari inspektorat Bantul juga sama jawabannya dengan lurah," keluhnya.



Diakhir keterangannya, beberapa tokoh masyarakat dengan tegas menyampaikan jika warga masyarakat Padukuhan Nambangan mayoritas sudah tidak mau dipimpin oleh Dukuh As yang menurut warga sudah melanggar etika, yang seharusnya seorang dukuh menjadi contoh panutan warga serta melindungi warga tetapi malah merusak rumah tangga warganya sendiri hingga berakibat proses perceraian. Warga kekeh menuntut Dukuh As untuk mundur dari jabatannya.


"Kami sudah tidak mau di pimpin dukuh tersebut, menurut kami pak dukuh sudah tidak pantas jadi pemimpin di Padukuhan Nambangan, karena sudah merusak rumah tangga warganya hingga berakibat proses cerai saat ini, kami tetap menuntut Dukuh Nambahan mundur dari jabatannya," tegas beberapa tokoh masyarakat dengan kompak.


Guna keseimbangan berita, tim media menghubungi AS selaku Dukuh Nambangan melalui sambungan WhatsApp guna mengkonfirmasi kebenaran informasi skandal perselingkuhan yang diduga dilakukan olehnya, namun Dukuh As mengajak ketemu tim media di Kantor Kalurahan Seloharjo pada hari Kamis Tanggal 10 April 2025. Bahkan Dukuh As malah menanyakan dari mana tim media bisa mendapat nomor whasAppnya dan ada laporan apa dari warga kok bisa tim media mau ketemu Dukuh As.


"Besok saja ketemu di Kantor Kalurahan. Dapat nomor saya dari siapa. Ada laporan apa dari warga saya, apakah ada buktinya?, balas Dukuh As kepada tim media.


Dihari berikutnya, Kamis (10/04/2025) sekira Pukul 15.40 WIB, tim media mendatangi Kantor Kalurahan Seloharjo yang terletak di Soka, Seloharjo, Pundong, Bantul untuk menemui Dukuh As, namun yang bersangkutan sudah tidak ada di kantor, menurut keterangan  pamong Ulu-Ulu jika Dukuh As sudah pulang dan juga Lurah Seloharjo.


"Waduh, pak dukuh nambangan sudah pulang baru saja, pak lurah juga sudah pulang," jawab Ulu-Ulu.


Selanjutnya tim media bertanya kepada Ulu-Ulu siapa saja pamong yang masih di kantor, ulu ulu menjawab jika yang masih di kantor dirinya dan carik.


Selanjutnya tim mencoba menelepon Dukuh As melalui sambungan telephon WhatsApp apps, namun tidak di angkat. Tunggu investigasi lanjut tim media yang akan mengkonfirmasi langsung Dukuh As terkait dugaan perselingkuhan yang menyeret namanya tersebut. (Red)

Komentar0

Type above and press Enter to search.